Gaya hidup fruitarianism menyebabkan tubuh kekurangan kalsium, zat besi, zinc, protein, vitamin B, vitamin D, dan asam lemak. (Foto: gettyimages)
FRUITARIAN (pelaku fruitarinism) melihat pendekatan gaya hidupnya sebagai bagian integral dan cara hidup sederhana tanpa merugikan makhluk hidup, termasuk tanaman. Sayangnya, ada banyak suara skeptis dan kritis terhadap gaya hidup ini.Fruitarianism adalah pola makan yang hanya mengonsumsi buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan tanaman lain yang berasal dari tanaman yang dipanen tanpa merusak atau merugikan tanaman itu sendiri. Banyak pelaku fruitarianism yang juga mengonsumsi makanan lain, meski sebagian besarnya tetap mengonsumsi 50 persen atau lebih buah-buahan dalam diet harian mereka.
Contoh paling umum buah yang dimakan berasal dari tanaman, termasuk plum, jeruk, apel, melon, berries, pisang, mangga, alpukat, dan nanas, tetapi menurut fruitarianism, pelakunya hanya makan jenis buah yang jatuh secara alami, bukan seperti pemanenan buah yang mengambil dari tanaman. Demikian seperti okezone lansir dari Carefair.
Beberapa buah-sayuran juga bisa dimasukkan ke diet fruitarianism, seperti tomat, mentimun, sayuran berdaun hijau, dan sayuran berakar. Fruitarian lebih memilih buah ketimbang sayuran karena yakin bahwa buah adalah makanan berkualitas lebih tinggi dan membantu manusia untuk berpartisipasi dalam cara hidup alami dengan menyebarkan benih buah. Gandum tidak termasuk karena fruitarian menganggap tidak lah layak memakan benih, yang belum tumbuh menjadi tanaman.
Belakangan, komunitas medis mengungkapkan kekhawatiran, tubuh fruitarian akan kekurangan asupan vitamin dan mineral yang penting untuk aktivitas keseharian. Ahli medis mengatakan, mengikuti gaya hidup fruitarianism menyebabkan tubuh kekurangan kalsium, zat besi, zinc, protein, vitamin B, vitamin D, dan asam lemak.
Mereka menekankan pentingnya suplemen yang tepat untuk mempertahankan jumlah nutrisi dan menggantikan kurangnya nutrisi para fruitarian. Apalagi, seperti Survei Sosial Ekonomi yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2004 mengatakan, sebanyak 60,44 persen masyarakat Indonesia hanya mengonsumsi satu porsi buah per harinya, atau bahkan kurang
Label: LIfe Style
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar