Fenomena Makna Kata JANCOK

Ups, maap kalo menurut brada kata JANCOK, DANCUK, DJANCUK, JANCUK, COK, CUK, JIANCOK merupakan kata kotor yang WAJIB dihindari pengucapannya. Sori lek menyinggung perasaan, aku ora maksud misuh atau mesoh alias berkata-kata kotor dalam blog paling sombong ini. :maho

Arti kata JANCOK secara ilmiah sendiri aku belum paham betul sih, dulu sempet dijelasin dosen filsafat Unair, Pak Listiyono Santoso, tapi malah nggambar kartun. Wakakak… :alay: Ya disini mau jelasin makna dan pergeseran makna JANCOK, DANCOK, JANCUK menurut sang Bibir Sakti, Masbeken paling sombong se-Indonesia Raya.

Jancuk menurutku adalah suatu ungkapan perasaan seseorang yang diungkapkan dengan pelafalan kata. Perasaan yang dimaksud disini adalah perasaan yang bervariasi alias bermacam-macam. Kalau dilihat dari daerah atau area pengucapan kata ini, ada dua tipe DJANCUK, Jancuk, JANCUK tersebut. Yaitu daerah Surabaya dan sekitarnya, satunya daerah Jawa Timur bagian Barat-Selatan-Jawa Tengah. (emang dah penelitian masbek?) :maho

Kalau menurut daerah Surabaya dan sekitarnya, JANCUK berarti sapaan kepada sahabat yang sangat akrab, teman nongkrong, dan melambangkan persahabatan yang kukuh. Arti kata Jancuk yang sebelumnya berkonotasi jelek, kini sedikit demi sedikit telah berubah ke konotasi positif. :D Buktinya apabila brada sekalian sedang pergi ke Surabaya dalam waktu yang “agak lama”, dan memiliki teman nongkrong, ngga afdol kalo tidak menyapa dengan awalan “cok” dan diakhiri “cok”. :afro:

Bukti positif lainnya adalah, adanya film kartun buatan anak ITS bertema Suro dan Boyo sedang ngobrol dengan bahasa khas Cak Cuk kota Surabaya, namun dengan konotasi positif. Si Suro adalah teman Boyo. Si Boyo ini setiap ngomong selalu menyisipkan kata COK didalamnya dan akan ada poin setiap kata-kata COK dari si Boyo. Cobalah sejenak menikmati film kartun tersebut, atau melihat lihat grup Facebook JANCOKERS GRAMMAR.

Sedangkan di wilayah Jawa Timur Barat-Selatan dan Jawa Tengah lain lagi ceritanya. Kata COK, JANCOK, JANCUK, DJANCUK, JIANCOK dianggap sangat tabu untuk diucapkan. Kalau kita ngomong dengan dibumbui kata “COK” didalamnya, pasti bakalan dianggap anak sok, sombong, dan dibenci! Itu mendingan, bisa aja langsung dipukuli. :maho

Kata Jancok di daerah ini bersifat sakral. Biasanya diucapkan kalau lagi kesel, marah, dan ngajak berantem. Intinya konotasi buruk masih bertahan di daerah ini. Jadi untuk arek Suroboyo yang mau berkunjung ke daerah Blitar, Kediri, Tulungagung, atau Trenggalek silakan berhati-hati dalam menjaga mulut.

Nah, fenomena kata JANCOK yang menarik adalah yang ada di Surabaya. Kenapa di wilayah ini kata JANCOK menjadi sangat populer dan tidak menimbulkan suatu masalah jika diucapkan kepada teman? Malah bisa menimbulkan senyuman bagi sebagian orang. Monggo dikomentari, kenapa kok bisa seperti itu? :thanks2

Sumber: Pengalaman pribadi


Add to Delicious Digg It!
I Like It! Tweet It!
Add to Technorati Add to Facebook!

0 komentar: